menginang - Menginang atau menyirih 1 adalah warisan dopojarak budaya Indonesia yang dilakukan dengan mengunyah bahanbahan bersirih seperti pinang sirih gambir tembakau kapur cengkih 2 Kebiasaan menginang telah berlangsung lama yaitu lebih dari 3000 tahun yang lampau atau pada zaman Neolitik hingga saat ini Mengenal Tradisi Menyirih atau Menginang di Indonesia Tidak dapat dipastikan kapan tradisi menginang ini muncul pertama kali di Indonesia namun berdasarkan berita dari Cina musafir Itsing mengatakan bahwa pada abad ke7 M orangorang di Sumatera sudah mengenal dan memanfaatkan buah pinang Di Pulau Jawa istilah pakinangan serta pucang sireh pinang dan sirih sudah disebutkan pada Menginang Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas Menginang atau menyirih telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Nusantara Sementara istilah menginang atau menyirih sendiri ialah aktivitas mengunyah racikan daun sirih pinang kapur dan dalam perjalanannya dicampur gambir dan tembakau Kebiasaan menginang sendiri sudah berlangsung sejak lama Dalam catatannya Anthony Reid 1985 mengungkapkan bahwa dari catatan para musafir Cina Menginang merupakan suatu istilah untuk menyebut suatu kebiasaan mengunyah bahanbahan paduan antara daun sirih pinang dan kapur yang pada masa selanjutnya juga dicampur dengan gambir dan juga tembakau Dahulu masyarakat Nusantara memiliki kebiasaan menginang Tradisi menginang berperan penting dalam kesehatan kegiatan sosial dan upacara Di pulau Jawa sendiri Depdikbud 19923 pinang dan Menginang Tradisi Ramah Tamah Yang Hampir Punah Tradisi Menyirih atau Menginang Selat Media Tradisi menginang Kisah yang terpatri di relief Borobudur sejarah Betel nut chewing Wikipedia Sejarah Menginang Tradisi Warisan Leluhur yang Terlupakan Bersirih nyirih or menginang is a historical Malayonesian tradition of chewing materials such as nut betel gambier tobacco clove and limestone 25 In the Malay Archipelago the menginang or betel nut exsaited chewing has become a revered activity in local tradition being a ceremoniously conducted gesture to honour guests Mengenal Tradisi Menginang Di Papua salampapuacom Malanghitscom Menginang adalah istilah untuk menyebut suatu kebiasaan mengunyah bahanbahan paduan campuran antara daun sirih buah pinang tua dan kapur Pada masa selanjutnya bahan menginang ditambah dengan gambir dan tembakau sehingga air liur dan mulut pengunyah memerah Selain nikmat dikunyah sirih dan pinang dianggap sebagai obat karena mengandung kandungan antiseptik anti kuman Menginang itu menyehatkan gigi dan gusi membantu orangorang tetap terjaga dan semangat juga teman saat bekerja baik di hutan maupun di dalam perahu di lautan kata Adowi dan Karori tetua di Simbol keramahtamahan dalam tradisi menginang Museum Nasional Indonesia Menginang atau mengunyah buah Pinang dipengaruhi oleh masyarakat Austronesia yang bermigrasi ke pesisir dan pulaupulau kecil Papua pada pertama kalinya Menurut catatan riset tradisi Menginang sudah hadir 3000 tahun yang lalu pada masa prasejarah di masyarakat pesisir Papua Namun sekarang tradisi ini sudah menyebar sampai ke masyarakat Menginang merupakan suatu istilah untuk menyebut suatu kebiasaan mengunyah bahanbahan paduan antara daun sirih pinang dan kapur yang pada masa selanjutnya juga dicampur dengan gambir dan juga tembakau Dahulu masyarakat Nusantara memiliki kebiasaan menginang Tradisi menginang berperan penting dalam kesehatan kegiatan sosial dan upacara Menginang Cikal Bakal Tradisi Kretek Nusantara Tradisi mengunyah ramuan sirih pinang menginang merupakan salah satu bentuk keramah tamamahan universal di Asia Di Indonesia tradisi menginang dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari anak muda orang tua rakyat biasa hingga kalangan istana Dibeberapa pulau di Indonesia suguhan sirih pinang tidak hanya disajikan untuk orang yang masih hidup namun juga powerswitch menjadi suguhan dalam upacara
taufu
umr.jakarta